KOMPOSISI DASAR
Komposisi adalah rangkaian elemen gambar dalam suatu ruang/format .
Dengan komposisi yang baik, foto akan lebih efektif menampilkan pesan dari pembuatnya.
Pemilihan komposisi merupakan pilihan pribadi fotografer.
A. Penempatan Subjek
1. Aturan sepertiga ( rule of third) Dalil 1/3 bagian sering digunakan
untuk penempatan subjek utama. Bidang gambar dibagi menjadi 1/3 bagian sama
besar secara vertical dan horizontal dengan menarik masing- masing dua garis
horizontal dan vertical. Tempatkanlah subjek utama pada titik perpotongan garis-garis
tersebut atau didekatnya yaitu 1/3 jarak dari tepi kiri / kanan dan atas/bawah
bingkai gambar.
2. Diagram Irisan emas
Diagram ini menunjukan bagaimana suatu irisan emas dibentuk. Awalnya
dibuat bujur sangkar, kemudian dari bujur sangkar tersebut ditarik garis tengah
yang memotong sisi-sisinya pada titik A dan B. Disalah satu titik (misalnya A),
dibuat lingkaran dengan garis tengah AC, memotong sisi bujur sangkar pada
D.Selanjutnya , dibuat segiempat dengan perluasan bujur sangkar sampai titik d
tersebut. Titik C-C” adalah irisan emas dan merupakan posisi subjek.
3. Diagram Susunan Diagonal
Titik A dan B adalah garis diagonal ( atau susunan subjek-subjek
secara diagonal). Titik C atau D adalah posisi untuk menempatkan subjek utama.
B. Garis
Garis merupakan elemen desain gambar tertua. Garis yang penting adalah
garis yang membentuk tepi bingkai gambar karena garis ini yang mengisolasi
bidang gambar yang direkam dari seluruh adegan Garis penting lainnya adalah
garis yang membimbing mata ke pusat perhatian gambar, seperti jalan, pagar,
tepi pantai atau garis pembimbing tersamar. Bisa juga garis lengkung huruf S
dan C, untuk menimbulkan kesan manis. Garis horizontal menimbulkan kesan stabil
atau tenang sedangkan garis vertical dapat menunjukan suatu gerakan.
C. Kedalaman
Untuk menambahkan kesan tiga dimensi dalam gambar dua dimensi,
diperlukan suatu kedalaman atau perspektif yang akan menimbulkan ilusi jarak
dengan menciptakan ruang yang tidak ada dalam bidang gambar.
D. Keseimbangan
Dalam sebuah foto diperlukan keseimbangan visual. Keseimbangan formal
dihasilkan jika objek dengan ukuran/berat visual sama ditempatkan di setiap
sisi gambar atau subjek utama berada sipusat gambar. Namun dalam fotografi
sering kali digunakan keseimbangan non formal untuk mendapatkan keseimbangan
visual. Misalnya digunakan dia objek yang lebih kecil untuk mengimbangi sebuah
objek yang besar.
E. Irama
Satu komposisi yang baik mempunyai kesatuan. Hal ini dapat diperkuat
dengan suatu irama yang berbentuk pengulangan garis, tekstur, bentuk dan warna
dalam gambar, seperti pola jendela bangunan, teras sawah dan gelombang lautan.
F. Latar Belakang.
Diupayakan agar gambar latar belakang tidak menyita perhatian dan
mengalihkan perhatian dari subjek. Selain dengan mengubah sudut pengambilan,
latar belakang yang mengganggu dapat dihindari dengan mendekati subjek utama
sehingga subjek akan memenuhi bidang gambar. Cara lain adalah dengan penajaman
selektif atau membuat objek utama menjadi tajam dengan latar belakang yang
kabur. Penyinaran dari belakang/samping juga akan membantu secara visual memisahkan
subjek dari latar belakang yang mengganggu. Langit, rumput, air dan pasir ideal
untuk dijadikan latar belakang.
G. Format.
Setiap kamera memiliki ukuran dan bentuk format yang berbeda-beda.
Tapi secara gaaris besar hanya terdapat dua macam format yaitu persegi
(rectangle) dan bujur sangkar (square). Format bujur sangkar untuk kamera format
medium.
0 komentar :
Post a Comment