ALAT KONTROL KAMER DAN FILM
Pada dasarnya, seluruh alat kontrol kamera berperan penting pada
proses pemotretan. Akan tetapi, fokus, kecepatan rana (shutter) dan bukaan
diafragma mempengaruhi pencahayaan film, sedangkan ketajaman gambar akan
dipengaruhi oleh fokus tidaknya pembidikan sasaran.
DIAFRAGMA
Diaphragma adalah sebuah keping logam tipis yang berbentuk bulat,
terletak dibelakang lensa. Logam tipis tersebut terdiri dari sejumlah
segmen-segmen disusun layaknya tirai yang diatur untuk bisa membuka dan menutup.Besar
kecilnya bukaan tirai disebut bukaan diafragma (aperture). Berapapun
mengecilnya diafragma, dia tidak akan menutup lensa sama sekali. Membesarnya
dan mengecilnya lubang ini diatur oleh gelang skala diafragma pada tabung lensa
yang bertuliskan angka-angka, dengan symbol ( f ). Jika angka diafragma besar
berarti bukaan diafragmanya
kecil. Contoh bukaan diafragma pada f/22 lebih kecil dibandingkan
dengan f/8. jadi dapat juga dikatakan semakin kecil angka diafragma maka bukaan
diafragmanya semakin besar akibatnya semakin banyak cahaya yang masuk kedalam
kamera. Sebaliknya semakin
besar angka diafragma maka bukaan diafragma semakin kecil, akibatnya
semakin sedikit cahaya yang masuk ke dalam kamera. Besarnya bukaan diafragma
dinyatakan dengan bilangan f stop. Bilangan f stop adalah perbandingan antara
panjang fokus dengan diameter bukaan diafragma. Jadi makin besar bilangan f
stopnya makin kecil bukaan diafragmanya.
Jarak Fokus (Focal length)
-------------------------------- = nilai diafragma ( f stop)
Diameter bukaan diafragma
Skala Diafragma.
Kalau kita perhatikan pada berbagai lensa, dari pabrik-pabrik yang
berlainan, maka skala diafragma selalu sama kecuali angka permulaan. Contoh
sebagai berikut ;
1,4 – 2,8 – 3,5 – 4 – 5,6 – 8 – 11 – 16-22
1,2 – 2,8 – 3,5 – 4 – 5,6 – 8 – 11 – 16-22
Dibuatnya skala ini adalah untuk memudahkan perhitungan tentang
banyaknya sinar yang masuk lewat lensa. Jumlah sinar yang masuk lewat diafragma
f/11 untuk waktu yang sama (misal 1/125 detik) adalah dua kali (2 x) daripada
jumlah sinar yang lewat dalam waktu yang sama dengan bukaan f/16 . Tiap angka urutan
yang lebih kecil angkanya mempunyai nilai sinar 2 kali dari nilai yang dicapai
dengan angka yang lebih besar.
Ruang Ketajaman ( Depth of Field)
Jika kita memandang ke arah suatu obyek dimuka kita, maka obyek itu
tampak jelas dan lain-lainya yang kita tidak beri perhatian, tampak kabur ini
menunjukan bahwa setiap lensa memiliki suatu ruang tajam. Ruang ketajaman dalam
prakteknya dapat dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain 1. Jarak
pemotretan ; jarak dekat memperpendek ruang tajam, jarak jauh melebarkannya.
2. Jarak fokus lensa ; jarak fokus panjang memperpendekruang tajam,
jarak fokus pende memperluas ruang tajam.
3. Bukaan Diafragma; Skala Ruang Ketajaman Angka skala ruang tajam
terdapat pada sisi luar tabung lensa menunjukan angka-angka ;
16. 11. 8. 4. 1. 4. 8. 11. 16.
Makin dekat jarak pemotretan makin sempit ruang ketajaman. Hinga pada
pemotretan makro (jarak
sangat dekat) ruang ketajamannya begitu sempit hingga tinggal beberapa
millimeter saja. Hubungan Diafragma dengan ruang ketajaman Bukaan diafragma
mempunyai hubungan langsung dengan besar kecilnya ruang ketajaman . Makin besar
bukaan diafragma makin kecil (sempit) ruang ketajamannya. Makin kecil bukaan diafragma
makin luas (lebar) ruang ketajamannya. Dengan mengetahui hal ini apabila kita
ingin membuat latar belakang kabur kita pakai bukaan diafragma yang besar.
Sebaliknya jika kita hendak membuat semua benda di latar muka dan latar belakang
kelihatan tajam kita gunakan bukaan diafragma yang kecil.
FOKUS
Jika kita mengamati lagi jalannya sinar lewat sebuah lensa, maka dapat
kita tentukan dengan mentaati hukum optika, di titik mana terbentuk gambar
bayangan riil. Jika titik ini jatuh persis dengan bidang film maka gambar itu akan
tajam nampaknya. Jika gambar itu jatuh di muka atau di belakang bidang film
maka gambar akan kabur. Untuk mengatur bahwa gambar yang dibentuk oleh lensa dari
suatu obyek selalu jatuh di atas bidang film perlu sebuah perangkat/gelang
pengatur, bahwa posisi lensa terhadap film dapat dirubah, dijauhkan atau
didekatkan. Kalau obyek jauh lensa didekatkan, kalau obyek dekat lensa
dijauhkan. Dengan demikian dapat diatur bahwa sinar-sinar akan disalurkan dan
dibelokkan dan bertemu tepat diatas permukaan bidang film. Perangkat pengatur yang
memungkinkan lensa menjauh dan mendekat dari film terletak pada gelang tabung
lensa kamera. Pada gelang ini tertulis angka-angka atau symbol-simbol tertentu
yang menunjukan jarak dalam feet atau meter;
Contoh ;
5.6.9.12.15. 18.
-----------------------------
1.2.3.4.6.5 6
Lebih dari enam meter tidak diberi tanda lagi, jarak yang tak terukur
adalah tak terhingga. Pada kamera yang murah biasanya pengaturan jarak tidak
dilakukan . Dengan lensa 40 mm dan jarak dipasang 3 meter dengan bersandar pada
ruang ketajaman, maka pemotretan pada jarak 3 meter sampai tak terhingga akan
tajam. Pada kamera yang dilengkapi dengan range finder ( penemu jarak) terdapat
pengaturan jarak dengan dua lensa. Bertemunya dua gambar yang dihasilkan oleh
dua lensa pada jendela bidik kamera itu dengan memutar gelang penemu jarak
tercapailah posisi lensa yang baik yang menghasilkan gambar tajam. Sitem ini
disebut “Double Image”. Pada kamera Single Lens Reflect ( Reflek lensa tunggal)
terdapat penemu jarak system “Split Image” gambar belah . Gambar yang terdiri
dari bagian atas dan bawah yang harus ditemukan pada garis vertical yang
melintasi garis tengah lingkaran. Bila garis vertical ini sudah manunggal maka
gambar yang diambil sudah mencapai fokusnya. Kemajuan teknologi berdampak
positif terhadap penampilan kamera saat ini, beberapa jenis kamera elektronik
telah dilengkapi fasilitas autofokus. Beberapa keunggulan yang dapat diperoleh
oleh fasilitas autofokus adalah ; 1Mempermudah fotografer untuk mengambil obyek
bergerak dalam kondisi yang relatif cepat. 2Proses pemfokusan lebih cepat dan
hasil yang diperoleh lebih baik dari pada mata manusia 3Memungkinkan untuk
memperoleh gambar yang tajam, baik terhadap obyek foto yang statis maupun yang bergerak.
RANA ( Shutter )
Pada suatu kamera bila tutup lensa depan kamera dibuka maka tidak ada
sinar yang masuk ke bidang film karena sinar tersebut terhalang oleh tirai
rana. Lensa belum dapat melihat dan membentuk gambar sebelum tirai rana dibuka.
Lamanya rana terbuka tidaklah boleh terlalu lama atau terlalu cepat, jika
terlalu lama film akan gosong dan jika terlalu cepat atau pendek gambar akan
begitu tipis sehingga susah atau tidak mungkin mencetaknya. Kecepatan rana
(shutter) adalah kecepatan tirai rana untuk membuka dan menutup kembali. Makin
cepat kecepatan tirai rana untuk membuka dan menutup kembali makin sedikit
cahaya yang akan mencahayai film.
Rana terdiri dari dua jenis yaitu ;
1. Rana pusat atau Compur. Yang berada dibelakang lensa. Tirai rana
pusat menutup dengan cara memusat, posisinya terletak pada lensa kamera,
berdampingan dengan diafragma. Fungsinya menutup sama sekali dan membuka sama
sekali, tidak ada bukaan kecil, sedang atau besar. Bukaan penuh ini
mengantarkan sinar ke film, akan tetapi karena sinar ini harus melewati
diafragma, banyaknya sinar yang masuk diatur oleh bukaan diafragma.
2. Rana Focal-plane ( Rana tirai celah)
Rana celah terdiri dari dua jenis, yaitu rana celah vertical dan rana
celah horizontal. Tirai rana terdiri dari anyaman logam tak berkarat dan
terletak rapat di muka film. Jika tombol pelepas rana ditekan, maka terjadi
beberapa hal sekaligus ;
-Cermin pantul untuk kamera jenis RLT memantul ke atas dan kembali
dalam posisi semula.
-Tirai rana membuka dan menutup kembali dimana pada saat itu sebuah
celah terbentuk melewati permukaan film, hingga terjadi pemberian sinar.
Kecepatan waktu lamanya pemberian sinar ke film diatur oleh pemilih kecepatan
rana
= Shutter speed selector.
Shutter speed selector diperlengkapi dengan angka-angka penuh seperti
1. 2. 4. 8. 15. 25(30). 50(60).
125. 250. 500. 1000. angka ini menunjuk pada nilai pecahan misalnya
angka 125 berarti 1/125. (seperseratus duapuluh lima) detik.
Fungsi Pemilihan Kecepatan Rana.
Pemilihan kecepatan rana didasarkan atas pertimbangan dari si
fotografer untuk mencapai gambar
yang bagaimana. Pada umumnya kecepatan rana adalah membuat gambar yang
jelas dan tajam, juga dalam obyek yang bergerak, bergerak cepat atau sangat
cepat atau untuk membekukan gambar dari obyek yang bergerak. Jika pemotretan
menggunakan kecepatan yang lambat dibawah 1/60 detik, seorang fotografie harus
berhati-hati karena getaran atau goncangan kecil akan menyebabkan
obyek foto tidak tajam. Untuk mengatasinya gunakan kaki tiga (tripod).
Kecepatan lambat (1/60 ke bawah) biasanya digunakan untuk mendapat kesan
bergerak ( sense of motion). Akan terjadi kekaburan yang sifatnya seakan –akan
gambar tersapu dalam arah gerakan latar belakang tetapi tajam Sedangkan untuk membekukan
gerakan obyek sebaiknya digunakan kecepatan tinggi yaitu 1/250 atau lebih.
FILM
Film adalah media untuk merekam gambar yang terdiri dari lapisan
tipis. Lapisan ini mengandung emulsi peka diatas dasar yang fleksibel dan
transparan. Emulsi terdiri dari perak halida yaitu senyawa peka cahaya dari
butiran mikroskopik bromik perak yang dilekatkan oleh gelatin yang menjadi
gelap jika terkena cahaya. Karakteristik dari emulsi adalah peka warna, peka
cahaya, membedakan warna/gelap terang (contras), berisi butiran perak halida, menentukan
kemampuan merekam detail, menentukan kecerahan . Ketika film secara selektif
terkena cahaya yang cakup ,sebuah gambar tersembunyi akan terbentuk. Bentuk
gambar tersembunyi dapat terlihat jika film yang telah tergulung kedalam
selongsongnya kemudian dicuci dengan tehnik khusus.
Jenis-jenis Film
Ada dua jenis film yang beredar di pasaran, yaitu
1. Film negatif ( Foto berwarna dan hitam putih)
2. Film positif (Slide). (ditampilkan lewat proyektor)
Film dengan kecepatan cepat/ Fast film ( 400 ISO)
Kecepatan film yang lebih tinggi memungkinkan kamera menggunakan
kecepatan rana (Shutter) yang lebih tinggi pula. Kecepatan tinggi pada film dan
shutter mampu mengabadikan obyek bergerak lebih tajam. Selain itu memungkinkan
lensa lensa diatur dengan bukaan diafragma lebih besar sehingga ruang tajam
(depth of field) menjadi lebih lebar. Film ini memberikan kesempatan untuk
memotret dalam kondisi pencahayaan kurang lampu kilat. Umumnya
foto-foto yang diambil dalam cahaya alam memberikan hasil yang lebih halus dan
menarik. Film dengan kecepatan sangat cepat / ultra fast film ( diatas 800 ISO)
Film ini dirancang untuk pencahayaan yang rendah dengan cahaya pemotretan seadanya.
Gambar yang dihasilkan memiliki butiran yang kasar. Warna-warna lembut dengan
butiran kasar menampilkan kesan khusus sehingga dapat digunakan pada beberapa
obyek pemotretan. Memilih Kecepatan / ISO Film Biasanya fotografer harus
memilih film dengan kecepatan (ISO) yang sesuai dengan kondisi penerangan.
Gunakan film cepat (ISO 400 keatas) pada penerangan yang kurang dan film
kecepatan menengah atau lambat pada penerangan yang terang. Jika mempunyai
rencana untuk mencetak foto lebih besar dari 28 x 35 cm, gunakanlah film lambat
seperti ISO 25. Cara ini akan mencegah munculnya kekasaran butiran foto.
0 komentar :
Post a Comment