ALAT KONTROL KAMER DAN FILM 2017 FOTOGRAFI - 3 ( SEMESTER 1) BSI 2017

Wednesday, February 8, 2017

ALAT KONTROL KAMER DAN FILM 2017 FOTOGRAFI - 3 ( SEMESTER 1) BSI 2017


ALAT KONTROL KAMER DAN FILM

Pada dasarnya, seluruh alat kontrol kamera berperan penting pada proses pemotretan. Akan tetapi, fokus, kecepatan rana (shutter) dan bukaan diafragma mempengaruhi pencahayaan film, sedangkan ketajaman gambar akan dipengaruhi oleh fokus tidaknya pembidikan sasaran.

DIAFRAGMA

Diaphragma adalah sebuah keping logam tipis yang berbentuk bulat, terletak dibelakang lensa. Logam tipis tersebut terdiri dari sejumlah segmen-segmen disusun layaknya tirai yang diatur untuk bisa membuka dan menutup.Besar kecilnya bukaan tirai disebut bukaan diafragma (aperture). Berapapun mengecilnya diafragma, dia tidak akan menutup lensa sama sekali. Membesarnya dan mengecilnya lubang ini diatur oleh gelang skala diafragma pada tabung lensa yang bertuliskan angka-angka, dengan symbol ( f ). Jika angka diafragma besar berarti bukaan diafragmanya
kecil. Contoh bukaan diafragma pada f/22 lebih kecil dibandingkan dengan f/8. jadi dapat juga dikatakan semakin kecil angka diafragma maka bukaan diafragmanya semakin besar akibatnya semakin banyak cahaya yang masuk kedalam kamera. Sebaliknya semakin
besar angka diafragma maka bukaan diafragma semakin kecil, akibatnya semakin sedikit cahaya yang masuk ke dalam kamera. Besarnya bukaan diafragma dinyatakan dengan bilangan f stop. Bilangan f stop adalah perbandingan antara panjang fokus dengan diameter bukaan diafragma. Jadi makin besar bilangan f stopnya makin kecil bukaan diafragmanya.

Jarak Fokus (Focal length)
-------------------------------- = nilai diafragma ( f stop)
Diameter bukaan diafragma

Skala Diafragma.
Kalau kita perhatikan pada berbagai lensa, dari pabrik-pabrik yang berlainan, maka skala diafragma selalu sama kecuali angka permulaan. Contoh sebagai berikut ;
1,4 – 2,8 – 3,5 – 4 – 5,6 – 8 – 11 – 16-22
1,2 – 2,8 – 3,5 – 4 – 5,6 – 8 – 11 – 16-22
Dibuatnya skala ini adalah untuk memudahkan perhitungan tentang banyaknya sinar yang masuk lewat lensa. Jumlah sinar yang masuk lewat diafragma f/11 untuk waktu yang sama (misal 1/125 detik) adalah dua kali (2 x) daripada jumlah sinar yang lewat dalam waktu yang sama dengan bukaan f/16 . Tiap angka urutan yang lebih kecil angkanya mempunyai nilai sinar 2 kali dari nilai yang dicapai dengan angka yang lebih besar.

Ruang Ketajaman ( Depth of Field)
Jika kita memandang ke arah suatu obyek dimuka kita, maka obyek itu tampak jelas dan lain-lainya yang kita tidak beri perhatian, tampak kabur ini menunjukan bahwa setiap lensa memiliki suatu ruang tajam. Ruang ketajaman dalam prakteknya dapat dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain 1. Jarak pemotretan ; jarak dekat memperpendek ruang tajam, jarak jauh melebarkannya.
2. Jarak fokus lensa ; jarak fokus panjang memperpendekruang tajam, jarak fokus pende memperluas ruang tajam.
3. Bukaan Diafragma; Skala Ruang Ketajaman Angka skala ruang tajam terdapat pada sisi luar tabung lensa menunjukan angka-angka ;
16. 11. 8. 4. 1. 4. 8. 11. 16.
Makin dekat jarak pemotretan makin sempit ruang ketajaman. Hinga pada pemotretan makro (jarak
sangat dekat) ruang ketajamannya begitu sempit hingga tinggal beberapa millimeter saja. Hubungan Diafragma dengan ruang ketajaman Bukaan diafragma mempunyai hubungan langsung dengan besar kecilnya ruang ketajaman . Makin besar bukaan diafragma makin kecil (sempit) ruang ketajamannya. Makin kecil bukaan diafragma makin luas (lebar) ruang ketajamannya. Dengan mengetahui hal ini apabila kita ingin membuat latar belakang kabur kita pakai bukaan diafragma yang besar. Sebaliknya jika kita hendak membuat semua benda di latar muka dan latar belakang kelihatan tajam kita gunakan bukaan diafragma yang kecil.

FOKUS

Jika kita mengamati lagi jalannya sinar lewat sebuah lensa, maka dapat kita tentukan dengan mentaati hukum optika, di titik mana terbentuk gambar bayangan riil. Jika titik ini jatuh persis dengan bidang film maka gambar itu akan tajam nampaknya. Jika gambar itu jatuh di muka atau di belakang bidang film maka gambar akan kabur. Untuk mengatur bahwa gambar yang dibentuk oleh lensa dari suatu obyek selalu jatuh di atas bidang film perlu sebuah perangkat/gelang pengatur, bahwa posisi lensa terhadap film dapat dirubah, dijauhkan atau didekatkan. Kalau obyek jauh lensa didekatkan, kalau obyek dekat lensa dijauhkan. Dengan demikian dapat diatur bahwa sinar-sinar akan disalurkan dan dibelokkan dan bertemu tepat diatas permukaan bidang film. Perangkat pengatur yang memungkinkan lensa menjauh dan mendekat dari film terletak pada gelang tabung lensa kamera. Pada gelang ini tertulis angka-angka atau symbol-simbol tertentu yang menunjukan jarak dalam feet atau meter;

Contoh ;
5.6.9.12.15. 18.
-----------------------------
1.2.3.4.6.5 6

Lebih dari enam meter tidak diberi tanda lagi, jarak yang tak terukur adalah tak terhingga. Pada kamera yang murah biasanya pengaturan jarak tidak dilakukan . Dengan lensa 40 mm dan jarak dipasang 3 meter dengan bersandar pada ruang ketajaman, maka pemotretan pada jarak 3 meter sampai tak terhingga akan tajam. Pada kamera yang dilengkapi dengan range finder ( penemu jarak) terdapat pengaturan jarak dengan dua lensa. Bertemunya dua gambar yang dihasilkan oleh dua lensa pada jendela bidik kamera itu dengan memutar gelang penemu jarak tercapailah posisi lensa yang baik yang menghasilkan gambar tajam. Sitem ini disebut “Double Image”. Pada kamera Single Lens Reflect ( Reflek lensa tunggal) terdapat penemu jarak system “Split Image” gambar belah . Gambar yang terdiri dari bagian atas dan bawah yang harus ditemukan pada garis vertical yang melintasi garis tengah lingkaran. Bila garis vertical ini sudah manunggal maka gambar yang diambil sudah mencapai fokusnya. Kemajuan teknologi berdampak positif terhadap penampilan kamera saat ini, beberapa jenis kamera elektronik telah dilengkapi fasilitas autofokus. Beberapa keunggulan yang dapat diperoleh oleh fasilitas autofokus adalah ; 1Mempermudah fotografer untuk mengambil obyek bergerak dalam kondisi yang relatif cepat. 2Proses pemfokusan lebih cepat dan hasil yang diperoleh lebih baik dari pada mata manusia 3Memungkinkan untuk memperoleh gambar yang tajam, baik terhadap obyek foto yang statis maupun yang bergerak.


RANA ( Shutter )

Pada suatu kamera bila tutup lensa depan kamera dibuka maka tidak ada sinar yang masuk ke bidang film karena sinar tersebut terhalang oleh tirai rana. Lensa belum dapat melihat dan membentuk gambar sebelum tirai rana dibuka. Lamanya rana terbuka tidaklah boleh terlalu lama atau terlalu cepat, jika terlalu lama film akan gosong dan jika terlalu cepat atau pendek gambar akan begitu tipis sehingga susah atau tidak mungkin mencetaknya. Kecepatan rana (shutter) adalah kecepatan tirai rana untuk membuka dan menutup kembali. Makin cepat kecepatan tirai rana untuk membuka dan menutup kembali makin sedikit cahaya yang akan mencahayai film.

Rana terdiri dari dua jenis yaitu ;
1. Rana pusat atau Compur. Yang berada dibelakang lensa. Tirai rana pusat menutup dengan cara memusat, posisinya terletak pada lensa kamera, berdampingan dengan diafragma. Fungsinya menutup sama sekali dan membuka sama sekali, tidak ada bukaan kecil, sedang atau besar. Bukaan penuh ini mengantarkan sinar ke film, akan tetapi karena sinar ini harus melewati diafragma, banyaknya sinar yang masuk diatur oleh bukaan diafragma.

2. Rana Focal-plane ( Rana tirai celah)
Rana celah terdiri dari dua jenis, yaitu rana celah vertical dan rana celah horizontal. Tirai rana terdiri dari anyaman logam tak berkarat dan terletak rapat di muka film. Jika tombol pelepas rana ditekan, maka terjadi beberapa hal sekaligus ;
-Cermin pantul untuk kamera jenis RLT memantul ke atas dan kembali dalam posisi semula.
-Tirai rana membuka dan menutup kembali dimana pada saat itu sebuah celah terbentuk melewati permukaan film, hingga terjadi pemberian sinar. Kecepatan waktu lamanya pemberian sinar ke film diatur oleh pemilih kecepatan rana
= Shutter speed selector.
Shutter speed selector diperlengkapi dengan angka-angka penuh seperti
 1. 2. 4. 8. 15. 25(30). 50(60). 125. 250. 500. 1000. angka ini menunjuk pada nilai pecahan misalnya
angka 125 berarti 1/125. (seperseratus duapuluh lima) detik.

Fungsi Pemilihan Kecepatan Rana.
Pemilihan kecepatan rana didasarkan atas pertimbangan dari si fotografer untuk mencapai gambar
yang bagaimana. Pada umumnya kecepatan rana adalah membuat gambar yang jelas dan tajam, juga dalam obyek yang bergerak, bergerak cepat atau sangat cepat atau untuk membekukan gambar dari obyek yang bergerak. Jika pemotretan menggunakan kecepatan yang lambat dibawah 1/60 detik, seorang fotografie harus berhati-hati karena getaran atau goncangan kecil akan menyebabkan
obyek foto tidak tajam. Untuk mengatasinya gunakan kaki tiga (tripod). Kecepatan lambat (1/60 ke bawah) biasanya digunakan untuk mendapat kesan bergerak ( sense of motion). Akan terjadi kekaburan yang sifatnya seakan –akan gambar tersapu dalam arah gerakan latar belakang tetapi tajam Sedangkan untuk membekukan gerakan obyek sebaiknya digunakan kecepatan tinggi yaitu 1/250 atau lebih.

FILM
Film adalah media untuk merekam gambar yang terdiri dari lapisan tipis. Lapisan ini mengandung emulsi peka diatas dasar yang fleksibel dan transparan. Emulsi terdiri dari perak halida yaitu senyawa peka cahaya dari butiran mikroskopik bromik perak yang dilekatkan oleh gelatin yang menjadi gelap jika terkena cahaya. Karakteristik dari emulsi adalah peka warna, peka cahaya, membedakan warna/gelap terang (contras), berisi butiran perak halida, menentukan kemampuan merekam detail, menentukan kecerahan . Ketika film secara selektif terkena cahaya yang cakup ,sebuah gambar tersembunyi akan terbentuk. Bentuk gambar tersembunyi dapat terlihat jika film yang telah tergulung kedalam selongsongnya kemudian dicuci dengan tehnik khusus.

Jenis-jenis Film
Ada dua jenis film yang beredar di pasaran, yaitu
1. Film negatif ( Foto berwarna dan hitam putih)
2. Film positif (Slide). (ditampilkan lewat proyektor)

Film dengan kecepatan cepat/ Fast film ( 400 ISO)
Kecepatan film yang lebih tinggi memungkinkan kamera menggunakan kecepatan rana (Shutter) yang lebih tinggi pula. Kecepatan tinggi pada film dan shutter mampu mengabadikan obyek bergerak lebih tajam. Selain itu memungkinkan lensa lensa diatur dengan bukaan diafragma lebih besar sehingga ruang tajam (depth of field) menjadi lebih lebar. Film ini memberikan kesempatan untuk


memotret dalam kondisi pencahayaan kurang lampu kilat. Umumnya foto-foto yang diambil dalam cahaya alam memberikan hasil yang lebih halus dan menarik. Film dengan kecepatan sangat cepat / ultra fast film ( diatas 800 ISO) Film ini dirancang untuk pencahayaan yang rendah dengan cahaya pemotretan seadanya. Gambar yang dihasilkan memiliki butiran yang kasar. Warna-warna lembut dengan butiran kasar menampilkan kesan khusus sehingga dapat digunakan pada beberapa obyek pemotretan. Memilih Kecepatan / ISO Film Biasanya fotografer harus memilih film dengan kecepatan (ISO) yang sesuai dengan kondisi penerangan. Gunakan film cepat (ISO 400 keatas) pada penerangan yang kurang dan film kecepatan menengah atau lambat pada penerangan yang terang. Jika mempunyai rencana untuk mencetak foto lebih besar dari 28 x 35 cm, gunakanlah film lambat seperti ISO 25. Cara ini akan mencegah munculnya kekasaran butiran foto.

0 komentar :

Post a Comment